Pada kesempatan ini Penulis ingin berbagi cerita dan pengalaman yang secara khusus ditujukan kepada mereka yang sering terkena syndrome-syndrome perkantoran dimana hari-hari mereka hanya dihabiskan di belakang meja, di bawah tumpukan dokumen yang tak kunjung selesai dan kepada khalayak secara umumnya yang diburu oleh tenggat waktu dan jam kerja yang telah terjadwal dan merasa hidup itu hanya untuk bekerja.
Penulis sebagai seorang yang boleh dikatakan baru menggeluti dan memasuki dunia kerja perkantoran sering mengalami syndrome yang kerap kali melanda dan dirasa tak ada jalan keluar serta jawaban dari permasalah itu sendiri. Sampai akhirnya penulis menemukan suatu titik cerah yang bisa membawa kita semua sebagai pekerja, tak hanya meliputi pekerja kantoran saja, juga termasuk di dalamnya seluruh pekerja di dunia yang membaktikan hidup keseharian dan waktunya untuk dunia bekerja, bekerja lagi, dan terus bekerja.
Tanpa sengaja Penulis menemukan jawaban atas syndrome ini dari sebuah buku bacaan yang sampai sekarang Penulis lupa mengenai Penulis Buku ini bahkan Judul Bukunya sekali pun. Penulis Buku tersebut menamakan syndrome ini sebagai TGIF and TGIS.
Syndrome TGIF
Sebagai pekerja yang harus dituntut profesional dalam pekerjaan, tak jarang dan tak sedikit pula dari kebanyakan pekerja yang mengalami kejenuhan bahkan hingga mengalami keletihan akibat tuntutan terselesaikannya semua "deadline" tepat waktu dari atasan-atasan mereka. Sebagai bentuk pelampiasan akan hal tersebut, pastinya terbersit secercah kata di dalam hati....." Kapan Hari Jumat Datang????" Atau " Jumat Kug Datangnya Lama Sekali Yah???"
Yah begitulah kenyataanya yang terjadi di dunia kerja sehingga menyebabkan suatu syndrome khusus dalam dunia kerja. Yang Penulis temukan dalam bacaan tersebut bahwa :
"Mereka-mereka inilah yang tergolong TGIF - Thanx God It's Friday "
Entah dikarenakan faktor keletihan, kejenuhan, malas dsb, mereka selalu mengharapkan hari Jumat segera hadir di hadapan mereka. Hal tersebut dikarenakan libur kerja dan masa rehat di akhir pekan akan membantu memulihkan semua ketidakjelasan mereka yang tanpa disadari mereka sebenarnya adalah orang-orang yang tidak pernah dan tidak mampu bersyukur.
Syndrome TGIS
Di lain sisi, ada sedikit golongan pula yang kita kenal dengan workholic-yang gila kerja dan rasanya otak mereka akan lumpuh jika dalam satu hari tidak bekerja. Jenis ini dinamakan :
" Mereka-mereka inilah yang dinamakan TGIS -Thanx God It's Sunday "
Mereka berfikir waktu dan hari libur adalah pengganggu kenikmatan hari-hari kerja mereka. Dan sebisa mungkin untuk menghilangkan kejenuhan mereka, hari libur pun dibanting untuk menyibukkan diri sendiri dengan berbagai hal aneh dan rumit untuk "memanjakan" otak mereka. Dan Hari Minggu adalah yang selalu mereka nantikan untuk bisa kembali bekerja di hari senin nya sebagai hari yang paling indah dalam kehidupan mereka dan mereka pun tergolong manusia yang berlebihan.
TGIT - Thanx God Its Today
Dalam kehidupan diperlukannya kesinambungan dan keselarasan agar segala sesuatunya berjalan harmonis dan penuh warna, yah begitulah yang kira-kira Penulis bisa tarik dari pelajaran hidup yang selama ini Penulis lalui. Begitu juga dalam dunia kerja yang juga butuh keselarasan dalam pelaksanaannya guna membuat setiap hari nya penuh makna dan keceriaan. Prinsip TGIT ini sebenarnya hal yang menghendaki itu semua yakni prinsip keselarasan. Bekerja adalah suatu kewajiban yang memang, harus dan kudu kita lakoni dalam pemenuhan hajat hidup kita dan keluarga. Dan bila kita bisa berfikir dan merenung sejenak, bekerja itu adalah suatu proses dimana berawal dan memulainya bahkan berakhirnya dalam suatu bentuk perjalanan waktu, jadi Prinsip TGIT ini menghendaki bagaimana hari-hari dan waktu-waktu kita diisi dengan keberhasilan, kesuksesan, kebahagiaan dan keceriaan.
Prinsip ini menjawab syndrome ketakutan dalam dunia kerja yang selama ini ada dalam benak para pekerja semua di luar sana. Prinsip ini juga mengajarkan bagaimana kita becermin terhadap hidup dan waktu yang di dalamnya kita diwajibkan dan diharuskan untuk bisa bersyukur akan hari ini dan saat ini.
Karena," Yang Kita Miliki Hanyalah Hari Ini dan Saat Ini, Tak Sedetik pun Ke Belakang atau pun Sedetik pun Ke Depan "
Kiranya itulah yang bisa Penulis coba bagikan untuk kebaikan diri Penulis juga dan tentunya Banyak Diri Pekerja di Luar Sana dan pembelajaran hidup itu bisa dimulai dari hal yang paling kecil dan mulailah dari dalam diri sendiri. Amin
0 comments to : Thanx God It's Today
Posting Komentar
Jangan lupa beri komentar yah...
yang positif buat menyenangkan hati
yang negatif buat membangun diri sendiri