۞ Torehan Pekerti Dalam Tulisan ۞

Enggan rasanya untuk membagikan ilmu, rasa, dan pekerti yang diperoleh selama setahun belakangan ini dikehidupan yang sebenarnya pada teman-teman di dunia maya, kenapa tidak ? Tentu saja jawabannya Cobaltblue's News was banned.

Hari ini tepat tanggal 19 Juli 2010 hari Senin pukul 01.45 WIB, Penulis coba kembali menggairahkan bakat menulis terukir jelas pada blog yang berharap bisa saja berguna bagi siapa saja yang membacanya.

A Real World - Dunia Kerja Penulis

Kenapa demikian ?

Karna disinilah terus terang Penulis menemukan dan mulai bersosialisasi gerangan variasi sikap dan pola pikir yang coba digabungkan dalam bentuk satu pemikiran utuh sebagai satu kesatuan entitas yang tidak bisa dipisahkan dan saling menguatkan satu sama lainnya. Sebagai seorang yang mencoba merintis karir dengan bermodalkan ilmu yang diperoleh semasa duduk di bangku yang berhubungan dengan pengajar yang ia kunamakan sebagai Dosen, rasanya tidaklah utuh sebagai pribadi yang dirasa dipandang cukup dan bisa untuk diperhitungkan sebagai satu kesatuan entitas pada unit yang lebih besar di atasnya. Kerlingan mata menjadi suatu hal yang dianggap biasa namun hati mengatakan itu hal yang luar biasa yang tidak dapat diterima seutuhnya sebagai perlakuan terhadap nurani yang dirasa bersahaja dan mencoba untuk merasa sama dan dipersamakan.

Tapi sekali lagi kuingatkan diri ini,

I AM STANDING HERE IS NOT FOR MY SELF BUT I AM STANDING HERE TOGETHER WITH ALL POWERS WHO SUPPORT ME FROM FAR AWAY THERE

Setelah hampir 2 (dua) tahun berjalan, terkadang diri ini masih tidak mengerti apakah gerangan yang sebenarnya dihadirkan Tuhan Yang Kuasa, sudah kucoba tabur benih gandum di lahan tempat diri ini memasakkan kehadirannya sebagai suatu pribadi yang mengikuti arah haluan angin bertiup tapi tidak ikut tertiup kemana angin bersenandung berharap gandum pula yang nantinya akan ku panen sebagai bekal hidup dan kehidupan masa kini dan nanti.

Tapi waktu yang permainkan hidup dan hidup permainkan jalannya, semua dibuat tidak semulus keadaannya dan yang ada hanyalah sebuah permainan indah yang diciptakan untuk menjadikan sang pencari ini menjadi lebih mengerti apakah arti dari sebuah sosialisasi itu sebenarnya. Tapi setiap ku renungkan sesaat, yang timbul hanyalah maki dan ribuan pertanyaan yang seharusnya tidak terjadi dan berimbas kepada benih gandum yang ku tanam.

Mereka tega melepaskan binatang buas untuk sekedar pemuasan hasrat diri mereka belaka atau hanya sebagai suatu bahan pertahanan diri yang bersifat defensif murni dengan menjatuhkan telak siapa saja yang menjadi pengait yang sengaja atau tidak di sengaja berada di haluan yang mereka petakan dan akui itu sebagai suatu jalan yang biasa.

Tapi kembali lagi,

I AM STANDING HERE IS NOT FOR MY SELF BUT I AM STANDING HERE TOGETHER WITH ALL POWERS WHO SUPPORT ME FROM FAR AWAY THERE

Berharap nantinya mereka dan diri ini pun mengerti apakah gerangan sosilaisasi itu harusnya mengikutkan kepentingan dan hasrat dari suatu golongan yang dikuasakan terhadap mereka kemahsyuran dan pokok jalannya roda kerja utama atau hanya mengikutkan dengan mengorbankan sedikit perasaan demi suatu hiburan yang dianggap suatu hal klasik yang bersifat intermeso belaka...?

Lets See and Lets Time Answer Those Questions