۞ Dasar-Dasar Manajemen Diri Dalam Memperoleh Keberhasilan Dalam Kehidupan ۞

Harfiahnya dalam kehidupan setiap manusia, memimpikan untuk bisa memperoleh suatu kehidupan yang lebih baik adalah suatu naluri kemanusiaan yang memang tumbuh subur dalam diri setiap manusia. Kenapa tidak??? Sebagai pribadi seorang muslim, berharap untuk mendapatkan kebaikan hidup adalah suatu ibadah yang berisi kebaikan untuk membangun karakter pribadi manusia itu sendiri dalam mengahadapi tantangan dalam kehidupan. Sehingga bisa berprestasi dan mengalami suatu kemajuan dalam hidup yang berawal dari pengembangan diri pribadinya terlebih dahulu. Penulis juga teringat akan Pepatah Islam yang menyebutkan bahwa :

" Mereka Yang Beruntung Adalah Yang Hari Ini Bagi Mereka Lebih Baik Daripada Hari Kemaren Yang Mereka Lalui "
dan
" Mereka Yang Berada Dalam Kerugian Besar Adalah Mereka Yang Mengalami Hari Ini Lebih Buruk Daripada Hari Kemarin Yang Mereka Lalui "

Timbul satu pertanyaan besar bagi Penulis dari deskripsi pernyataan di atas yang sampai saat ini penulis berusaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang selama ini terpenjara dalam pikiran
" Apakah Bisa Setiap Harinya Kita Menjadi Orang Yang Beruntung Dengan Hari Ini Bisa Selalu Lebih Baik Dari Hari Kemarin Mengingat Berbagai Faktor Intern dan Ekstern Ada Di Sekeliling Kita ? "

Untuk itu Penulis berusaha meramu dan meracik jawaban yang dapat Penulis umpamakan sekiranya bisa mengatasi walaupun tidak bisa mengobati. Berikut hasil racikan dan ramuan yang Penulis sajikan dari berbagai sumber bacaan dan pengetahuan Penulis mengenai hal tersebut.

Norman Vincent Peale dalam bukunya Power of the Plus Factor (dikutip dari harian Sinar Harapan mengenai Manajemen Diri) bahwa banyak orang berhasil untuk mengubah hal-hal yang biasa menjadi hal-hal yang luar biasa dengan Faktor-Faktor Plus yang dapat mengangkat kegagalan, penyakit, depresi, kesulitan, dan tantangan, dan mengubah semua menjadi kesuksesan. Norman Vincent Peale juga mengatakan bahwa ternyata Faktor Plus bukan saja dimiliki orang-orang sukses, tetapi faktor ini dimiliki semua orang, termasuk Anda dan saya. Yang membedakan orang-orang istimewa ini dari orang kebanyakan adalah bahwa orang-orang sukses tersebut berhasil menemukan, dan mengaktifkan faktor plus dalam hidup mereka. Juga halnya dalam Buku luar biasa yang pernah Penulis baca yakni Think and Grow Rich – Berfikir dan Menjadi Kaya oleh Napoleon Hill disebutkan

“ bahwa faktor plus ataupun keberhasilan yang ingin dicapai sebagaimana dimaksud adalah berawal dari kekuatan sebuah mimpi dan bukan sebuah harapan “

Mimpi adalah milik semua orang dan semua umur dengan tidak hanya dimiliki oleh orang-orang sukses saja baik kini ataupun nanti. Orang-orang sukses itu pun berasal dari orang-orang biasa yang memiliki mimpi luar biasa dan mampu membuat mimpi itu menjadi nyata yang berada di dalam genggamannya dengan bantuan faktor plus lainnya. Mimpi-mimpi itulah yang menjadi kekuatan luar biasa yang mengaktifkan faktor Plus dalam diri ”orang-orang biasa. ”

“ Pikiran positif memancarkan gelombang optimisme, dan antusiasme yang dahsyat ke dalam dunia sekitar, sehingga dapat mengaktifkan sikap positif, dan akhirnya membuahkan hasil yang positif pula “

Dalam hal ini perlu kiranya juga untuk diketahui keterkaitan antara berpikir positif dan sebuah mimpi dimana kedudukan kemampuan berfikir positif itu sendiri adalah untuk membentuk suatu elemen energi yang amat besar yang dapat melontarkan mimpi yang kita bentuk dari suatu elemen energy menjadi suatu realita. Untuk mempermudahnya, Penulis berpendapat bahwa elemen energy yang dimaksud tersebut adalah kekuatan yang diperoleh badan jasmani dari rangsangan otak yang menghasilkan hormone ketenangan seperti serotonin dan lainnya saat kita berpikir positif. Dan hormone tersebut lah yang membuat kondisi badan berada dalam keadaan puncak yang menjadikan badan untuk mampu melakukan aktifitas secara optimal sehingga hasil optimal pula yang diperoleh. Dan dengan kata lain untuk membuat mimpi menjadi suatu kenyataan adalah suatu hal yang mungkin karena mengingat keyakinan orang-orang besar seperti Martin Luther King Jr. Gandhi, Bill Gates, dan Romo Mangun yang mengatakan bahwa “ tiada hal yang tak mungkin “

Hal ketiga yang bisa membangun diri untuk bangkit menuju keberuntungan adalah ketekunan. Ketekunan dapat Penulis jabarkan secara sederhana dari sudut pandang Penulis sebagai suatu kemauan yang diusahakan dengan gigih untuk diwujudkan dalam memperoleh apa yang menjadi hasrat dan keinginan kita di masa mendatang. Telepon yang saat ini kita pergunakan adalah buah hasil ketekunan Alexander Graham Bell, lampu penerangan yang saat ini kita pergunakan juga merupakan hasil ketekunan Thomas Alfa Edison dan masih banyak lagi buah dari hasil ketekunan yang membawa perubahan besar dalam peradaban dunia.

Yang selanjutnya adalah bagaimana untuk melakukan dan mewujudkan itu semua dengan cara yang berbeda. Cara berbeda yang dimaksud adalah cara wajar dan legal yang ditempuh sedemikian rupa sehingga membuat packaging yang sifatnya biasa, dengan sedikit sentuhan dapat dibuat menjadi luar biasa. Tentu dalam hal ini sentuhan tersebut memerlukan nilai kreativitas yang tinggi dan pengalaman. Sehingga kreativitas menjadi acuan dasar dari penentu keberhasilan mimpi tersebut.

Setelah semua hal tersebut mampu kita alirkan dalam kehidupan kita, hendaknya kita mampu mendedikasikan dan menempatkan itu semua sebagai suatu tujuan yang mulia. Karena baik yang kamu lakukan maka baik pula lah yang kamu dapatkan. Dalam hal ini mempermudah pencapaian keberhasilan kita dalam hidup.

Dari kesemuanya, Penulis mengajak semua pembaca termasuk diri Penulis sendiri untuk bisa mempraktikkan keberhasilan yang telah dibuktikan banyak orang sukses. Semua memang tidaklah gampang, tapi dengan kesungguhan, keyakinan dan kegigihan, apa sih yang ga mungkin???

Awali hari dengan impian dan niat yang baik, lanjutkan dengan berpikir positif serta lakukan dengan keuletan dan kegigihan. Sedapat mungkin dengan kreatifitas diri penuhi cara yang baik untuk mewujudkan keberhasilan dan pergunakan itu semua sebesar-besarnya untuk tujuan yang mulia.